PCM PANAWUAN VS ORTOM
PCM Panawuan, PCA dan ortom jika dianalogikan dalam sebuah rumah tangga antara bapak, ibu dan anak2nya maka kondisi PCM Panawuan sangat memperihatinkan, ortom sedang menjadi korban perceraian PCM dan PCA, karena mereka sudah tidak lagi sejalan dalam pemikiran dan gerak organisasinya. Mereka sibuk dengan kepentingannya masing-masing, dan ortom menjadi korban konflik diantara mereka sehingga tidak pernah mendapat perhatian sedikitpun, jangankan membimbing, memperhatikan untuk sekedar menanyakan kabar organisaipun tidak pernah.
Sehingga imbasnya kepada kami sebagai ortom yang selalu bergerak dalam mempersiapkan kader muhammadiyah jangka panjang kurang mendapat perhatian, seperti beberapa kejadian:
1. PCM mempunyai kantor sebagai rumah dalam menggerakan organisasi, yang sekarang di urus oleh PC IPM, apakah mereka pernah menengok bagaimana kondisi rumhnya (kantor) PCM tersebut, padahal selayaknya sebuah organisasi itu ditinjau dari bidang administrasi kesekretariatannya dengan menghidupkan kantornya, sebulan sekalipun tidak pernah.
2. Kondisi ortom (PC NA dan PC PM) tidak pernah dibahas sedikitpun oleh PCM dalam setiap pertemuan atau rapat apapun, padahal kondisi PC NA dan PC PM sampai saat ini tidak diketahui kondisinya seperti apa, namanya ada tapi pimpinannnya entah kemana, program kerjanya apa saja, dikatakan mati tidak dikatakan hidup juga tidak. Padahal PC NA dan PC PM adalah basis kader yang paling dekat dengan PCM dan PCA selain IPM.
3. IPM mempunyai beberapa program yang diproyeksikan untuk memberikan kelangsungan generasi kader kedepannya tidak pernah mendapat dukungan, baik moril maupun materil. Terbukti ketika IPM mengadakan program perkaderan Truna Melati (perkaderan tingkat Cabang) tidak mendapat dukungan apapun dari PCM ataupun PCA, donasi tidak dikasih, moril pun tidak ada, ketika kami mengundang PCM dan PCA untuk datang pada acara pembukaan tidak satupun yang datang untuk mewakili PCM atau PCA, padahal menurut kami yang memimpin PCM dan PCA itu tidak satu orang tapi lebih dari 1 orang, tetapi tidak satupun yang bersedia untuk memberikan dukungan moril kepada kami untuk kesuksesan acara TM1, yang menurut kami TM1 merupakan program perkaderan yang diproyeksikan untuk meneruskan (regenerasi) PCM dan PCA untuk masa yang akan datang, karena kami yakin bahwa bapak-napak dan ibu-ibu yang sekarang sedang duduk di PCM dan PCA akan uzur meninggalkan bumi ini, lalu siapa yang akan menggantikan mereka kalau tidak dari sekarang mempersiapkan penggantinya. Perlu disadari oleh bapak-bapak dan ibu-ibuku yang terhormat.
4. Menjelang satu abad Muhammadiyah, muktamar akan diselenggarakan di Jogja beberapa bulan lagi. PCM menjadi penggembira yang akan memberangkatkan simpatisannya kesana, namun apakah sudah pantas PCM Panawuan mengikuti Muktamar ketika kondisinya seperti apa yang terjadi sekarang, sangat ironis. Lalu secara organisasi perlu pengorganisiran untuk memberangkatkan simpatisan ke Muktamar seperti halnya pembentukan kepanitian, dan ternyata bukan ortom yang diberikan kesempatan untuk mengorganisirnya, hanya sekelompok orang yang mengatasnamakan Muhammadiyah yang secara notabene tidak ada keterkaitan secara structural. Ini memperlihatkan bahwa semakin jelas PCM tidak memperhatikan ortomnya, PCM tidak memberikan kesempatan berorganisasi yang baik. Tidak pernah memberdayakan SDM yang dimiliki oleh PCM secara structural keorganisasian dengan benar. Padahal PCM mempunyai PRM, PRA, PC IPM, PRNA yang masih aktif secara organisasi. Sikap yang tidak melibatkan ortom dalam kehidupan penyelenggaraan kegiatan-kegiatan yang bersifat organisasi menjadi suatu hal yang kurang bijak dan membunuh karakter kader ortom itu sendiri. “sebagai penyempurna amal usaha muhammadiyah”.
5. Amal usaha yang dimiliki PCM sekolah dan wakaf tidak pernah memberikan kesejahteraan bagi warga Muhammadiyah itu sendiri, amal usaha dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak pernah tahu tentang Muhammadiyah dan tidak pernah aktif dalam organisasi. Sehingga tidak akan pernah berkembang amal usaha tersebut, tidak akan pernah mendukung dalam perkembangan dan kemajuan PCM itu sendiri. Kita harus menyadarinya bahwa sekolah yang dimiliki PCM harus menjadi kantong kader ortom-ortom PCM, namun pada kenyataanya tidak seperti itu, karena yang mengelolanya tidak mengetahui tentang Muhammadiyah, yang terjadi adalah berjalan sendiri-sendiri, sekolah dengan keinginannya sendiri dan PCM dengan urusannya sendiri, tidak pernah ada keharmonisan dan kerjasama yang baik.
Bila kita melihat kondisi tersebut sangat ironis dengan apa yang terukir dalam sejarah bahwa Panawuan adalah basis Muhammadiyah yang paling kuat dan dihormati karena mempunyai histories yang kental terhadap perkembangan Muhammadiyah di kota Garut. Maka dari itu kita tidak boleh diam dengan kondisi seperti ini, Karen bila dibiarkan maka akan menjadi virus kehancuran bagi PCM Panawuan kedepannya. Langkah konkrit yang harus dilakukan adalah bekerjasama PCM dan ortom-ortomnya untuk segera menguatkan barisan. Langkah awal adalah :
1. PCM harus tegas dan sensitive terhadap kondisi internalnya, tidak hanya permasalahan PCM sendiri tapi menyentuh ortom-ortomnya juga.
2. Segera memberikan instruksi kepada ortomnya (PC NA dan PC PM) untuk segera mengadakan Musycab sebagai satu bentuk pertanggungjawaban dan evaluasi pimpinan yang masih ada,
3. Kembali kepada semangat berorganisasi, menghilangkan masalah-masalah pribadi dan kekerabatan dalam menjalankan organisasi,
4. Mengkondisikan amal usaha Muhammadiyah berupa sekolah dan wakaf supaya memberikan kesejahteraan bagi pimpinan yang aktif dalam Muhammadiyah dan Ortom Muhmmadiyah di Panawuan ini. Mengevaluasi kinerja sekolah (kepala sekolah dan guru-gurunya) sejauhmana kontribusi sekolah/mereka terhadap perkembangan dan kemajuan PCM Panawuan. Sangat perlu adanya penajaman visi dan misi Muhammadiyah bagi guru dan staf dalam mengelola sekolah PCM Panawuan.
5. Adanya satu bentuk kekeluragaan yang begitu harmonis antara PCM, PCA dan ortomnya, sehingga terjalin silaturahmi yang kuat, bukankah sesama muslim itu saudara. Padahal kita iru dalam satu persyarikatan yang begitu dekat.
Kami PC IPM Panawuan selalu mendukung PCM dan PCA Panawuan dalam segala hal kebaikan untuk perkembangan dan kemajuan Muhammadiyah di Panawuan. Semoga Muhammadiyah kedepan menjadi lebih maju dan berkembang serta berjaya seperti dahulu kala sebagai penggerak Muhammmadiyah dikota garut. amien
0 komentar:
Posting Komentar