Rabu, 01 September 2010
Jumat, 18 Juni 2010
diatas adalah spanduk dan logo musabqoh 2010
musabaqoh antar DKM (dewan kesejahteraan mesjid)se-cabang ikatan pelajar muhammadiyah merupakan salah satu event besar di panawuan kelurahan sukajaya tarogong kidul garut. musabaqoh diselenggarakan oleh ikatan pelajar muhammadiyah cabang panawuan bekerjasama dengan DKM yang ada di sekitar panawuan yaitu DKM Al fatah, Al Ihrom, At taqwa, al muttaqien, al amin, al hidayah dan as sakinah, tahun sekarang 2010 merupakan penyelenggaraan musabaqoh yang ke-8. ada beberapa acara yang ditampilkan dalam acara ini mulai dari karnaval, perlombaan, dan pentas seni. perlombaan meliputi cerdas cermat, hifdil, qiro'ah, adzan, nasyid, busana muslim, pidato, kaligrafi dan puisi. untuk peserta yaitu mulain dari anak ngaji setingkat dengan SD dan SMP. adapun tempatnya, untuk sekarang adalh di DKM al Fatah, kenapa di DKM, karena untuk tempat atau tuan rumah dilaksanakan secara rolling atau bergiliran. insyallaoh untuk musabqoh sekarang akan dilaksanakan pada hari selasa,29 juni-ahad 11 Juli 2010 dan penutupan pada hari sabtu, 17 Juli 2010, waktu dimulai dari pagi pukul 08.00- selesai. untuk lebih lengkap silahkan konfirmasi ke panitia atau datang ke Panawuan.
Jumat, 04 Juni 2010
Sabtu, 24 April 2010
Aku ingin bersama selamanya...
Ketika tunas ini tumbuh serupa tubuh yang mengakar
Setiap nafas yang terhembus adalah kata
Angan, debur dan emosi bersatu dalam jubah keterpautan
Tangan kita terikat..
Lidah kita menyatu
Maka apa terucap adalah sabda pendita ratu
Haah..berlalu pasir
Diluar itu debu
Hanya angin meniup saja, lalu terbang hilang tak ada
Tapi kita tetap menari…
Menari Cuma kita yang tau
Jiwa ini tandu
Maka duduk saja
Maka akan kita bawa Semuaaa
Karena… kita…adalah…satu…
I want to be together forever
When this bud grows, like body taking root
Each breath taken is a word
Imaginings, sounds, emotions mingle together weaving one robe around us
Our hands join…
Our lips from in unison
Every word we say is the command of the high priestess
The rest is sand
The rest is dust..
Only the sand blows, the swirls and disappears..
But we still dance…
A dance that only we know…
Our souls are like a palanquin
So just take a seat…
And we swill take all…
Because…We… are…one…
Perempuan datang atas nama cinta
Bunda pergi karena cinta
Digenangi air racun jingga dalam wajahnya
Seperti bulan lelap tidur di hatinya
Yang berdinding kelam dan kedinginan
Ada apa dengannya?
Meninggalkan hati untuk dicaci
Lalu sekali ini ku lihat keadaan surga dari mata seorang hawa..
Ada apa dengan cinta?
Tapi aku pasti akan kembali dalam satu purnama
Untuk mempertanyakan kembali cintanya…
Bukan untuknya, bukan untuk siapa
Tapi untuku..karena aku ingin kamu
Itu saja…
A woman comes in the name of love
A mother leaves because of love
Suffused with an orange poison…
Your face is like a moon sound asleep in your heart…
Walled in by darkness and cold
What is the matter with them?
Leaving one’s heart to be scorned
And for once I witness heaven’s work through the eyes of eve..
What’s wrong with love?
And.. I will surely return when the moon is full
To ask again of her love…
Not for her, not for anyone,
But for myself…because I want you
And that is all
“Salah satu diantara kita itu pastinya punya lebih hati atau otak, sebaiknya kamu duluan yang gak punya itu deh
One of us should have more of a heart or brain, Too bad you don’t habe either”
Taken from “Ada Apa Dengan Cinta?” movie.
Sabtu, 20 Maret 2010
Pertama kali aku tergugah
Dlam setiap kata yang kau ucap
Bila malam tlah datang
Terkadang ingin ku tulis semua perasaan
Kata orang rindu itu indah
Namun bagiku itu menyiksa
Sejenak ku fikirkan untuk ku benci saja
Dirimu namun sulit ku membenci
Pejamkan mata bila kuingin bernafas lega
Dalam anganku aku berada
Disatu persimpangan jalan yang sulit ku pilih
Ku peluk semua indah hidupku
Hikmati yang kurasa sangat tulus
Ada dan tiada cinta bagiku tak mengapa
Namun ada yang hilang separuh diriku
Koleksi Melly Goeslaw yang lain.
Mp3 Download & Lirik Lagu Melly Goeslaw – Bimbang
Gambar Artis Indonesia
Rabu, 24 Februari 2010
PCM PANAWUAN VS ORTOM
PCM Panawuan, PCA dan ortom jika dianalogikan dalam sebuah rumah tangga antara bapak, ibu dan anak2nya maka kondisi PCM Panawuan sangat memperihatinkan, ortom sedang menjadi korban perceraian PCM dan PCA, karena mereka sudah tidak lagi sejalan dalam pemikiran dan gerak organisasinya. Mereka sibuk dengan kepentingannya masing-masing, dan ortom menjadi korban konflik diantara mereka sehingga tidak pernah mendapat perhatian sedikitpun, jangankan membimbing, memperhatikan untuk sekedar menanyakan kabar organisaipun tidak pernah.
Sehingga imbasnya kepada kami sebagai ortom yang selalu bergerak dalam mempersiapkan kader muhammadiyah jangka panjang kurang mendapat perhatian, seperti beberapa kejadian:
1. PCM mempunyai kantor sebagai rumah dalam menggerakan organisasi, yang sekarang di urus oleh PC IPM, apakah mereka pernah menengok bagaimana kondisi rumhnya (kantor) PCM tersebut, padahal selayaknya sebuah organisasi itu ditinjau dari bidang administrasi kesekretariatannya dengan menghidupkan kantornya, sebulan sekalipun tidak pernah.
2. Kondisi ortom (PC NA dan PC PM) tidak pernah dibahas sedikitpun oleh PCM dalam setiap pertemuan atau rapat apapun, padahal kondisi PC NA dan PC PM sampai saat ini tidak diketahui kondisinya seperti apa, namanya ada tapi pimpinannnya entah kemana, program kerjanya apa saja, dikatakan mati tidak dikatakan hidup juga tidak. Padahal PC NA dan PC PM adalah basis kader yang paling dekat dengan PCM dan PCA selain IPM.
3. IPM mempunyai beberapa program yang diproyeksikan untuk memberikan kelangsungan generasi kader kedepannya tidak pernah mendapat dukungan, baik moril maupun materil. Terbukti ketika IPM mengadakan program perkaderan Truna Melati (perkaderan tingkat Cabang) tidak mendapat dukungan apapun dari PCM ataupun PCA, donasi tidak dikasih, moril pun tidak ada, ketika kami mengundang PCM dan PCA untuk datang pada acara pembukaan tidak satupun yang datang untuk mewakili PCM atau PCA, padahal menurut kami yang memimpin PCM dan PCA itu tidak satu orang tapi lebih dari 1 orang, tetapi tidak satupun yang bersedia untuk memberikan dukungan moril kepada kami untuk kesuksesan acara TM1, yang menurut kami TM1 merupakan program perkaderan yang diproyeksikan untuk meneruskan (regenerasi) PCM dan PCA untuk masa yang akan datang, karena kami yakin bahwa bapak-napak dan ibu-ibu yang sekarang sedang duduk di PCM dan PCA akan uzur meninggalkan bumi ini, lalu siapa yang akan menggantikan mereka kalau tidak dari sekarang mempersiapkan penggantinya. Perlu disadari oleh bapak-bapak dan ibu-ibuku yang terhormat.
4. Menjelang satu abad Muhammadiyah, muktamar akan diselenggarakan di Jogja beberapa bulan lagi. PCM menjadi penggembira yang akan memberangkatkan simpatisannya kesana, namun apakah sudah pantas PCM Panawuan mengikuti Muktamar ketika kondisinya seperti apa yang terjadi sekarang, sangat ironis. Lalu secara organisasi perlu pengorganisiran untuk memberangkatkan simpatisan ke Muktamar seperti halnya pembentukan kepanitian, dan ternyata bukan ortom yang diberikan kesempatan untuk mengorganisirnya, hanya sekelompok orang yang mengatasnamakan Muhammadiyah yang secara notabene tidak ada keterkaitan secara structural. Ini memperlihatkan bahwa semakin jelas PCM tidak memperhatikan ortomnya, PCM tidak memberikan kesempatan berorganisasi yang baik. Tidak pernah memberdayakan SDM yang dimiliki oleh PCM secara structural keorganisasian dengan benar. Padahal PCM mempunyai PRM, PRA, PC IPM, PRNA yang masih aktif secara organisasi. Sikap yang tidak melibatkan ortom dalam kehidupan penyelenggaraan kegiatan-kegiatan yang bersifat organisasi menjadi suatu hal yang kurang bijak dan membunuh karakter kader ortom itu sendiri. “sebagai penyempurna amal usaha muhammadiyah”.
5. Amal usaha yang dimiliki PCM sekolah dan wakaf tidak pernah memberikan kesejahteraan bagi warga Muhammadiyah itu sendiri, amal usaha dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak pernah tahu tentang Muhammadiyah dan tidak pernah aktif dalam organisasi. Sehingga tidak akan pernah berkembang amal usaha tersebut, tidak akan pernah mendukung dalam perkembangan dan kemajuan PCM itu sendiri. Kita harus menyadarinya bahwa sekolah yang dimiliki PCM harus menjadi kantong kader ortom-ortom PCM, namun pada kenyataanya tidak seperti itu, karena yang mengelolanya tidak mengetahui tentang Muhammadiyah, yang terjadi adalah berjalan sendiri-sendiri, sekolah dengan keinginannya sendiri dan PCM dengan urusannya sendiri, tidak pernah ada keharmonisan dan kerjasama yang baik.
Bila kita melihat kondisi tersebut sangat ironis dengan apa yang terukir dalam sejarah bahwa Panawuan adalah basis Muhammadiyah yang paling kuat dan dihormati karena mempunyai histories yang kental terhadap perkembangan Muhammadiyah di kota Garut. Maka dari itu kita tidak boleh diam dengan kondisi seperti ini, Karen bila dibiarkan maka akan menjadi virus kehancuran bagi PCM Panawuan kedepannya. Langkah konkrit yang harus dilakukan adalah bekerjasama PCM dan ortom-ortomnya untuk segera menguatkan barisan. Langkah awal adalah :
1. PCM harus tegas dan sensitive terhadap kondisi internalnya, tidak hanya permasalahan PCM sendiri tapi menyentuh ortom-ortomnya juga.
2. Segera memberikan instruksi kepada ortomnya (PC NA dan PC PM) untuk segera mengadakan Musycab sebagai satu bentuk pertanggungjawaban dan evaluasi pimpinan yang masih ada,
3. Kembali kepada semangat berorganisasi, menghilangkan masalah-masalah pribadi dan kekerabatan dalam menjalankan organisasi,
4. Mengkondisikan amal usaha Muhammadiyah berupa sekolah dan wakaf supaya memberikan kesejahteraan bagi pimpinan yang aktif dalam Muhammadiyah dan Ortom Muhmmadiyah di Panawuan ini. Mengevaluasi kinerja sekolah (kepala sekolah dan guru-gurunya) sejauhmana kontribusi sekolah/mereka terhadap perkembangan dan kemajuan PCM Panawuan. Sangat perlu adanya penajaman visi dan misi Muhammadiyah bagi guru dan staf dalam mengelola sekolah PCM Panawuan.
5. Adanya satu bentuk kekeluragaan yang begitu harmonis antara PCM, PCA dan ortomnya, sehingga terjalin silaturahmi yang kuat, bukankah sesama muslim itu saudara. Padahal kita iru dalam satu persyarikatan yang begitu dekat.
Kami PC IPM Panawuan selalu mendukung PCM dan PCA Panawuan dalam segala hal kebaikan untuk perkembangan dan kemajuan Muhammadiyah di Panawuan. Semoga Muhammadiyah kedepan menjadi lebih maju dan berkembang serta berjaya seperti dahulu kala sebagai penggerak Muhammmadiyah dikota garut. amien
Senin, 08 Februari 2010
lahir pada hari sabtu malam menjelang pergantian hari membentuk karakter yang sedikit penakut, tepatnya jam 23.30 pada tanggal 18 februari tahun 1985 seorang bayi kecil lahir dengan nama Andri Pebriana. kedua mata sang bunda (nendah) berlinangan air mata, menahan rasa sakit yang amat sangat_menurut keterangan melahirkan itu bagaikan sekarat_tapi semua menjadi air mata kebahagiaan karena apa yang diharapkan mempunyai anak laki-laki terkabulkan, air mata yang menetes menjadi butir-butir do'a semoga anaknya menjadi orang sukses. tak lupa, disana ada sesosok manusia yang tegap, mata tajam, tangan berotot dan kasar, dialah sang ayah (Djuli), menemani kebahagiaan malam itu, membisikan kalimat Allohuakbar, gema adzan menusuk telingaku dimalam yang begitu dingin oleh hembusan angin yang menyiurkan kepekatan. Aku terlahir sebagai anak terakhir dari 3 bersodara, satu-satunya lelaki diantara 2 bersodara perempuan, menjadi pangeran diantara mereka mewujudkan karakter manja.
aku terlahir dibulan yang romantis penuh kasih sayang februari kemayu, dengan zodial aquarius akhir, seperti air yang mengalir menuruti kata hati.
aku dibawa kerumah di Ciroyom Bandung, tempat yang padat, rumah saling berdempetan, masyarakat yang berlalu-lalang sibuk dengan aktifitasnya masing-masing, namun masih nyaman untuk anak-anak bermain. lembaran demi lembaran kalender terus dibuka tidak terlepas dari kehidupan masa kecil yang begitu membahagiakan, bermain, berujan-ujanan,jajan,lari,sepakbola,layang-layang,sepeda, selalu menghiasi hari-hariku.
aku tinggal dengan ayah,ibu,teteh,nenek,kakek,bibi,paman,keponakan,semua tinggal serumah,tembok dan lantai yang memisahkan keluarga besar kami. begitu harmonis semuanya.
ibuku seorang pekerja pabrik disalah satu pabrik tekstil terkemuka di bandung, namun semenjak aku lahir, dia berhenti untuk bekerja, ayahku seorang karyawan pengiriman surat dan paket_sekarang PT.POS Indonesia_dia tidak lelah untuk terus mengantarkan kiriman orang-orang, baik hujan ataupun panas, aku bangga pada dia, semangat tiada henti untuk mengayuh sepeda, he is my hero, supaya kami bisa bertahan, alhamdulillah sekarang itu sudah pake motor dan mobil. ada hal yang mengelitik pada kebiasaan kami berdua waktu aku kecil, yaitu, aku selalu minta digendong ayahku waktu dia akan berangkat bekerja dari rumah sampai jalan naik angkot, kebiasaan itu selalu kami lakukan tiap hari ketika semua orang baru bangun atau beres-beres rumah(05.30) ditemani ibuku. kakak perempuanku yang paling besar sekolah di SMA PAsundan Bandung dan KAkak perempuanku yang kedua sekolah SD Jatayu Bandung(sekarang mereka sudah nikah). aku sendiri belum sekolah karena masih kecil (4 tahun).
sampailah pada satu perubahan yang signifikan, hijrah kecil-kecilan terjadi dalam keluarg, hijrah fisik, domisili tempat tinggal, rumah yang penuh kengangan masa kanak-kanak harus kami dan aku tinggalkan. tepatnya tahun 1992 memasuki ajaran baru sekolah, sekeluarga pindah ke Garut nan asing dan dingin buat kami, lebih tepatnya kami tinggal di kampung Panawuan yang terkenal dengan beras nya. hari-hari pertama menjadi sebuah adaptasi yang tidak mudah, dengan kultur, cuaca dan psikologis. itu harus secepatnya kami lewati, untuk tetap bertahan ditengah keterasingan. padahal kondisi keluarga tempat tinggal tidak jauh beda dengan sebelumnya, kalau di bandung kita berkumpul dengan kakek dan nenek dari ibu tapi sekarang kakek dan nenek dari ayah, dan menurut aku dalam kehidupan keluarga di Sunda, bahwa kedekatan family dari Ibu itu lebih dekat dibanding keluarga dari pihak ayah. walupun begitu, aku harus bertahan dan menerima semua yang ada.
masa kecilku setelah masuk sekolah dasar di SD Sukajaya 4 tarogong kidul menjadi sebuah kejayaan dalam hidup ini, teman banyak, prestasi bagus, rizki alhamdulillah, tidak akan pernah terlupakan. begitupun ketika masuk ke jenjang pendidikan lebih tinggi lagi, tahun 1998 bertepatan dengan goncangnya dunia perpolitikan di Indonesia, tumbangnya rezim orde baru, aku masuk SMP 4 tarogong yang beralamat di jalan Rumah Sakit. disana kejayaan hidup itu terus bergulir. prestasi ok, teman Ok, rizki juga Oke...
selesai SMP, aku melanjutkan ke SMU Negerai 3 tarogong kidul Garut. disana adalah awal kehancuran kejayaanku yang selama 9 tahun aku bangun. prestasi nol, teman nol, rizki alhamdulillah...kehancuran prestasi berimbah kesemua bidanh kehidupanku, mengenal yang tidak seharusnya dicoba,
mencoba yang tidak seharusnya dilakukan,
melakukan apa yang akan membuat hancur hidup ini
Alhamdulillah Lulus SMA tahun 2004, dilanjutkan ke sekolah lebih tinggi lagi di STKIP garut dan akhirnya lulus dengan IPK cukup tahun 2008 dan kerja pada tahun 2009, sampai saat ini masih beradaptasi di dunia kerja yang menurut aku ini masih menjadi pertimbangan untuk masa depan.
Langganan:
Postingan (Atom)